Rasa percaya diri adalah salah satu modal yang berperan sangatlah
besar di dalam memperoleh kesuksesan.Tanpa mempunyai rasa percaya diri
sangat mustahil sekali sebuah kesuksesan dapat dengan mudah untuk kita
raih.Di dunia kerja dan di institusi manapun kita juga akan dituntut
untuk mempunyai sebuah rasa percaya diri yang lebih.Jadi, untuk menjadi
seseorang yang berguna dan mempunyai penempatan,tak hanya kecerdasan
saja yang harus dimiliki,namun rasa percaya diri juga berperan sangat
besar.Seseorang yang cerdas namun tak memiliki rasa percaya diri tidak
akan mampu menggali secara maksimal bakat yang dimilikinya.Berikut ini
ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membangkitkan rasa percaya
diri.
1. Evaluasi diri secara obyektif
Belajar
menilai diri secara obyektif dan jujur. Susunlah daftar “kekayaan”
pribadi, seperti prestasi yang pernah diraih, sifat-sifat positif,
potensi diri baik yang sudah diaktualisasikan maupun yang belum,
keahlian yang dimiliki, serta kesempatan atau pun sarana yang mendukung
kemajuan diri. Sadari semua asset-asset berharga Anda dan temukan asset
yang belum dikembangkan. Pelajari kendala yang selama ini menghalangi
perkembangan diri Anda, seperti : pola berpikir yang keliru, niat dan
motivasi yang lemah, kurangnya disiplin diri, kurangnya ketekunan dan
kesabaran, tergantung pada bantuan orang lain, atau pun sebab-sebab
eksternal lain. Hasil analisa dan pemetaan terhadap SWOT (Strengths,
Weaknesses, Obstacles and Threats) diri, kemudian digunakan untuk
membuat dan menerapkan strategi pengembangan diri yang lebih realistik.
2. Beri penghargaan yang jujur terhadap diri
Sadari
dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang anda miliki.
Ingatlah bahwa semua itu didapat melalui proses belajar, berevolusi dan
transformasi diri sejak dahulu hingga kini. Mengabaikan/meremehkan satu
saja prestasi yang pernah diraih, berarti mengabaikan atau
menghilangkan satu jejak yang membantu Anda menemukan jalan yang tepat
menuju masa depan. Ketidakmampuan menghargai diri sendiri, mendorong
munculnya keinginan yang tidak realistik dan berlebihan; contoh: ingin
cepat kaya, ingin cantik, populer, mendapat jabatan penting dengan
segala cara. Jika ditelaah lebih lanjut semua itu sebenarnya bersumber
dari rasa rendah diri yang kronis, penolakan terhadap diri sendiri,
ketidakmampuan menghargai diri sendiri – hingga berusaha mati-matian
menutupi keaslian diri.
3. Positive thinking
Cobalah
memerangi setiap asumsi, prasangka atau persepsi negatif yang muncul
dalam benak Anda. Anda bisa katakan pada diri sendiri, bahwa nobody’s
perfect dan it’s okay if I made a mistake. Jangan biarkan pikiran
negatif berlarut-larut karena tanpa sadar pikiran itu akan terus
berakar, bercabang dan berdaun. Semakin besar dan menyebar, makin sulit
dikendalikan dan dipotong. Jangan biarkan pikiran negatif menguasai
pikiran dan perasaan Anda. Hati-hatilah agar masa depan Anda tidak rusak
karena keputusan keliru yang dihasilkan oleh pikiran keliru. Jika
pikiran itu muncul, cobalah menuliskannya untuk kemudian di re-view
kembali secara logis dan rasional. Pada umumnya, orang lebih bisa
melihat bahwa pikiran itu ternyata tidak benar.
4. Berani mengambil resiko
Berdasarkan
pemahaman diri yang obyektif, Anda bisa memprediksi resiko setiap
tantangan yang dihadapi. Dengan demikian, Anda tidak perlu menghindari
setiap resiko, melainkan lebih menggunakan strategi-strategi untuk
menghindari, mencegah atau pun mengatasi resikonya. Contohnya, Anda
tidak perlu menyenangkan orang lain untuk menghindari resiko ditolak.
Jika Anda ingin mengembangkan diri sendiri (bukan diri seperti yang
diharapkan orang lain), pasti ada resiko dan tantangannya. Namun, lebih
buruk berdiam diri dan tidak berbuat apa-apa daripada maju bertumbuh
dengan mengambil resiko.
5. Mensyukuri rahmat Tuhan
Ada
pepatah mengatakan yang mengatakan orang yang paling menderita hidupnya
adalah orang yang tidak bisa bersyukur pada Tuhan atas apa yang telah
diterimanya dalam hidup. Artinya, individu tersebut tidak pernah
berusaha melihat segala sesuatu dari kaca mata positif. Bahkan kehidupan
yang dijalaninya selama ini pun tidak dilihat sebagai pemberian dari
Tuhan. Akibatnya, ia tidak bisa bersyukur atas semua berkat, kekayaan,
kelimpahan, prestasi, pekerjaan, kemampuan, keahlian, uang,
keberhasilan, kegagalan, kesulitan serta berbagai pengalaman hidupnya.
Ia adalah ibarat orang yang selalu melihat matahari tenggelam, tidak
pernah melihat matahari terbit. Hidupnya dipenuhi dengan keluhan, rasa
marah, iri hati dan dengki, kecemburuan, kekecewaan, kekesalan,
kepahitan dan keputusasaan. Dengan “beban” seperti itu, bagaimana
individu itu bisa menikmati hidup dan melihat hal-hal baik yang terjadi
dalam hidupnya? Tidak heran jika dirinya dihinggapi rasa kurang percaya
diri yang kronis, karena selalu membandingkan dirinya dengan orang-orang
yang membuat “cemburu” hatinya. Oleh sebab itu, belajarlah bersyukur
atas apapun yang Anda alami dan percayalah bahwa Tuhan pasti
menginginkan yang terbaik untuk hidup Anda.
6. Menetapkan tujuan yang realistik
Anda
perlu mengevaluasi tujuan-tujuan yang Anda tetapkan selama ini, dalam
arti apakah tujuan tersebut sudah realistik atau tidak. Dengan
menerapkan tujuan yang lebih realistik, maka akan memudahkan anda dalam
mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian anda akan menjadi lebih
percaya diri dalam mengambil langkah, tindakan dan keputusan dalam
mencapai masa depan, sambil mencegah terjadinya resiko yang tidak
diinginkan.
Hanya kita sendiri yang bisa membangkitkan
rasa percaya diri kita.Tidak ada orang lain yang bisa merubah diri kita
selain diri kita sendiri.So,janganlah mudah menyerah,kembangkan potensi
diri yang ada karena kita sendiri yang akan menentukan kesuksesan masa
depan kita.
( Sumber : http://bacakata.com/cara-mudah-meningkatkan-rasa-percaya-diri.html )
No comments:
Post a Comment